Pendekatan yang sangat hati-hati
dari Google dalam memperkenalkan Project Glass menjadikan 'komputer yang dapat
dikenakan' ini menjadi sebuah misteri, tetapi baru-baru ini sebuah permohonan
paten baru dari Google bisa membuka beberapa rahasia dari proyek ini.
Dalam gambar aplikasi paten milik
Google, terlihat kontrol samping berukuran kotak 3x3 dalam bentuk grid yang
bisa bersifat fisik atau virtual, dengan touchpad tunggal diperuntukkan untuk
mengakses 9 kotak tersebut dimana kemudian gambar yang sesuai akan
diproyeksikan ke lensa mata. Indikator visual variatif dapat digunakan sebagai
penunjuk, seperti misalnya titik berwarna (color) yang berbeda atau bentuk
(shape) yang berbeda. Dan kemudian touchpad-nya bisa melacak kedekatan jari,
jadi tidak harus selalu melalui sentuhan. Dengan indikator yang berbeda (nuansa
kecerahan warna) digunakan untuk membedakan antara kedekatan (proximity) dan
kontak yang sebenarnya. Namun itu hanya interpretasi dasar dari ide-ide Google.
Perusahaan ini juga menunjukkan bahwa penggunaan yang lebih realistis akan
grafis virtual bisa juga terjadi. Seperti misalnya replika tangan si pengguna
atau bahkan meniru karakteristik fisik yang sebenarnya, seperti keriput jari,
kuku, dan rambut, yang Google anggap akan membuatnya lebih terlihat realistik -
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa merasakan kontrol pad seperti hadir di
depan mereka.
Bagi Google penggunaan tombol
kontrol bukan satu-satunya cara untuk berinteraksi dengan kacamata ini, ada
kemungkinan juga input suara, input dari kamera, dan input keyboard nirkabel.
Tapi headset ini akan mampu memprioritaskan elemen UI tergantung pada konteks
atau preferensi pemakainya. Penjelasan dari paten tersebut mengatakan, "Dengan
tidak adanya instruksi eksplisit untuk menampilkan konten tertentu, sistem ini
mungkin secara cerdas dan otomatis bisa menentukan konten untuk kolom input
sesuai yang diinginkan oleh pemakainya." Google Glass juga bisa bekerja
dengan cara yang lebih pasif, yang artinya bisa bereaksi terhadap lingkungan
sekitar daripada hanya mengandalkan instruksi pemakainya. Nama seseorang dapat
dideteksi selama percakapan pemakai dengan teman, dan, jika tersedia, informasi
kontak untuk orang tersebut dapat ditampilkan dalam kolom input multimode.
Fungsi ini dapat berguna untuk merencanakan pertemuan sosial atau pertemuan
bisnis.
Sementara itu pola dalam input
data audio yang masuk dapat mendeteksi karakteristik dari kebisingan mesin
mobil -- yang bahkan berpotensi membedakan karakteristik audio mobil pribadi si
pengguna -- yang kemudian dapat 'memicu' navigasi atau aplikasi peta didasarkan
pada asumsi bahwa si pengguna akan melakukan perjalanan ke suatu tempat.
Input dari berbagai sensor pun
dapat digabungkan juga; sebuah aplikasi Google memberikan contok seperti halnya
dalam memprediksi metode interface apa yang paling cocok untuk digunakan
berdasarkan kondisi cuaca. Misalnya saat touchpad atau keypad sedang menjadi
pilihan default, jika Google Glass mendeteksi/merasa bahwa suhu lingkungan
terlalu rendah maka ia akan menyarankan penggunanya untuk mengenakan sarung
tangan dan jika bisa, langsung beralih ke input audio yang memprioritaskan
penggunaan mikrofon.
Sementara itu lebih dari satu
kamera dapat digunakan pada device ini. Google ingin mengintegrasikan kamera
ke-dua tersebut ke dalam trackpad, sehingga dapat langsung memonitor jari si
pengguna, tetapi kamera yang menghadap ke belakang ini pun dapat berguna
sebagai "mata di belakang kepala Anda."
Itulah sebagian penerapan
teknologi Google dalam Project Glass yang sedang dikembangkan secara rahasia
namun akhirnya sedikit terungkap dari pengajuan aplikasi hak paten mereka.
Google telah mulai mempersiapkan pre-order untuk Google Glass Explorer Edition,
yang akan mulai dikirimkan kepada para developer pada awal tahun 2013. Jangan
khawatir, pelanggan umum tetap akan mendapatkan versi yang lebih murah dari
harga 1.500 dollar, yang dibanderol untuk edisi Explorer, dalam waktu dua belas
bulan setelahnya.
"Waktu adalah uang"
kalimat tersebut benar-benar diartikan secara harfiah dengan jam ini. Konsep
jam alarm dengan selipan uang kertas milik Anda yang akan mulai
merobek-robeknya jika Anda mengabaikan bunyi alarm. Sepertinya ini adalah cara
yang paling jitu untuk membuat Anda melompat bangun di pagi hari! Namun harus
diingat, menghancurkan uang dianggap sebagai praktek terlarang, jadi silahkan
Anda coba jika memang 5 menit tambahan waktu tidur benar-benar sepadan dengan
uang yang Anda miliki.
Warna zebra selalu mengundang perdebatan luas: apakah zebra berwarna putih dengan belang hitam, atau warna hitam dengan belang putih? Untuk apa manfaat belang-belang itu juga mengundang aneka penelitian.
Sejauh ini konsensus soal zebra adalah:binatang yang ditemukan di pegunungan Afrika Timur itu berwarna hitam dengan belang putih. Alasannya, kulit dasar zebra berwarna hitam sehingga bulu-bulunya pun berwarna hitam. Jadi, belang putih itu merupakan bagian yang mengalami kekurangan pigmen.
Belang zebra tidak seragam. Setiap zebra memiliki kekhasan individual. Kekhasan itu berguna untuk kamuflase dan sebagai deflektor panas. Hampir 70 persen panas akan dibuang dari kulit binatang ini. Belang hitam dan putih menimbulkan ilusi optik yang bisa dijadikan kamuflase oleh zebra untuk menghindar dari serangan predator, terutama ketika mereka sedang bergerombol.
Penelitian terbaru menunjukkan, belang pada tubuh zebra juga menjadi senjata ampuh untuk menghadapi musuhnya yang paling mengganggu: lalat. Pantulan cahaya yang terpolarisasi dapat menakuti lalat. Hal ini dikonfirmasi dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa lalat paling tidak suka pada pancaran cahaya yang polanya mirip belang zebra dibandingkan pola lainnya.
Namun, apapun alasannya, zebra yang dikaruniai tubuh belang-belang itu tetap menjadi salah satu binatang paling anggun di Afrika.
Alkisah pada bulan maret 2012. Sebuah (atau seekor) robot berbentuk cheetah yang didesain oleh PENTAGON dicoba untuk ditandingkan dengan Usain Bolt, manusia tercepat di muka bumi pemenang olimpiade untuk cabang atletik lari 100 m.
Saat itu sang robot tercecer jauh saat bertanding lari dengan Bolt. Catatan waktu rata-rata hanya 18 mph (mil per jam), kalah jauh dibandingkan dengan catatan waktu Bolt 27,79 mph.
Cheetah, nama popular robot tersebut, didesain oleh sebuah perusahaan bernama Boston Dynamics yang didirikan oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), group militer yang sama yang menghadirkan teknologi internet untuk kita.
7 bulan kemudian, tepatnya awal september 2012, Cheetah kembali diujicoba. Hasilnya? Kecepatan larinya kini mencapai 28,3 mph. Itu artinya Cheetah kini lebih cepat berlari, mengungguli kecepatan Usain Bolt yang hanya 27,79 mph.
Faktanya, Bolt hanya bisa berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang 20m. Sedangkan Cheetah dengan kecepatan terbaiknya secara teori mampu menyelesaikan balapan marathon kurang dari 1 jam. Wow!
Boston Dynamic sendiri mengatakan bahwa untuk mencapai kecepatan yang sekarang, mereka telah menambah sumber daya untuk Cheetah, dan memperbaharui algoritma pengontrolan gerakan kakinya. Desainer Cheetah juga berharap, suatu saat nanti Cheetah mampu berlari dengan kecepatan 70 mph, dahsyat!
dari ruang laboratorium, Boston Dynamics juga berencana untuk 'melepas' Cheetah agar dapat berlari di segala medan luar ruang.
Mengapa Cheetah dibuat?
DARPA sebagai penggagas mengemukakan alasan pembuatan Cheetah. Robot ini dapat mewbantu tentara dalam pertempuran di lapangan kelak suatu hari nanti. Mungkin bisa menggantikan anjing pelacak tapi dengan kecepatan yang lebih baik.
Namun dalam kondisi dunia yang relatif damai sekarang ini, alasan pembuatan Cheetah jadi kurang mengena. Seperti ketika internet diperkenalkan oleh DARPA, kegunaannya bahkan memiliki dampak lebih luas untuk pengetahuan secara umum.
Dan, DARPA pun buru-buru menambahkan bahwa suatu saat nanti, Cheetah juga dapat berperan penting dalam teknologi agrikultur maupun transportasi dan perjalanan.
Jadi, apakah nanti Cheetah akan ikut di kejuaraan Olimpiade dan meraup semua medali cabang lari? Kita lihat saja nanti.
3M, sebuah perusahaan yang awalnya terkenal setelah memperkenalkan pada dunia sebuah kertar post-it notes dan kertas amplas, kini telah berhasil menciptakan teknologi untuk layar fleksibel transparan multi-touch. Tidaklah begitu sulit untuk membayangkan teknologi ini diaplikasikan secara nyata setelah melihat video demo yang dibuat 3M Untuk kita (video bisa dicari di Youtube dengan nama 3M Flexible Transparent Touchscreen Concepts). Sekarang terserah kepada para desainer dan pembuat perangkat keras untuk benar-benar mulai menggunakan layar sentuh fleksibel ini.
Menurut 3M, mereka sudah memproduksi sensor sentuh, dan Anda akan melihat teknologi ini diaplikasikan di ponsel sekitar akhir tahun ini yang akan mengadopsi teknologi dari panel ultra tipis,lima kali lebih tipis dari panel apa pun yang ada saat ini. Untuk perangkat elektronik yang melengkung dan fleksibel, 3M memiliki hardware yang memungkinkan desainer untuk menciptakan bentuk baru, sehingga benar-benar hanya masalah waktu, mungkin dalam waktu singkat.
GALLERY
Makin majunya industri teknologi
selular berimbas pada makin mantapnya performa di bidang layar. Perkembangan
teknologi layar bisa dilihat dari jenis LCD yang digunakan masing-masing
vendor. Seperti Android Samsung yang identik dengan jenis layar Super AMOLED.
Atau LG yang sebagian besar memasang jenis layar IPS LCD. Lalu seperti apa sih
perbedaan masing-masing layar dan apa kelebihannya?
Yang pertama adalah jenis TFT.
Selain TFT-LCD ada jenis IPS-LCD (In-Plane Switching LCD). Kalau TFT LCD lebih
menekankan ke kualitas gambar maka IPS-LCD menekankan sudut penglihatan yang
lebih baik dan hemat energi dibanding TFT LCD. Jika TFT LCD hanya menggunakan
satu transistor pada tiap piksel maka IPS-LCD menggunakan dua transistor. Jenis
lainnya dari tipe ini adalah S-LCD (Super LC). Layar S-LCD terkenal untuk
kecerahan dan kejelasan yang lebih baik. Serta sudut pandang lebar yang akan
memberikan kontribusi maksimal untuk kualitas media visual.
Perkembangan berikutnya dari
teknologi layar adalah dikembangkannya jenis layar OLED (Organic Light Emitting
Diod). OLED memiliki beberapa keunggulan dibanding LCD, antara lain lebih
tipis, ringan dan sudut pandang yang lebih baik. Namun kelemahannya layar OLED
sulit dilihat di bawah sinar matahari.
Kemudian layar AMOLED (Active
Matrix OLED), AMOLED menampilkan sepasang bagian dari layar TFT tradisional
dengan layar OLED. Hal ini membuat ponsel yang mengadopsi teknologi ini
menawarkan waktu respon yang lebih cepat. Layar AMOLED ekstra tipis dan tidak membutuhkan
cahaya latar yang mengacu pada teknologi yang mampu mengatur besaran piksel
dengan konsumsi daya lebih rendah.
Terakhir layar Super AMOLED, yang
didesain untuk memperbaiki kinerja AMOLED. Diklaim Super AMOLED berkemampuan
lebih baik di bawah sinar matahari langsung. Super AMOLED adalah istilah
Samsung untuk layar AMOLED dengan digitizer terintegrasi. Yang berarti bahwa
lapisan yang mendeteksi sentuhan diintegrasikan ke dalam layar, bukan dilapisi
di atas layar.
Sesudahnya ada Super AMOLED Plus,
varian dari AMOLED ini menampilkan layar yang lebih cerah dan lebih hemat
energi dibanding Super AMOLED. Serta menghasilkan gambar lebih tajam, lebih
detail akibat peningkatan jumlah subpiksel.